Nggak Semua Anjing Suka Grooming, Lho
Grooming memang penting buat kesehatan dan kebersihan anjing. Tapi, pernahkah kamu bertanya-tanya: apakah grooming juga berdampak ke kondisi mental mereka? Buat beberapa anjing, sesi grooming bisa jadi pengalaman menyenangkan. Tapi buat yang lain, ini justru bisa bikin cemas. Yuk, kita bahas bareng!
Menurut artikel dari Holly’s Grooming, grooming yang dilakukan dengan teknik lembut bisa membantu menenangkan anjing dan menurunkan tingkat stres mereka. Kontak fisik selama proses grooming, juga mendorong pelepasan hormon endorfin — hormon yang bikin anjing, merasa nyaman, dan bahagia. Jadi, grooming bukan cuma perawatan fisik, tapi juga menjaga kesehatan mental anjing, terutama kalau dilakukan secara rutin, oleh orang yang mereka percaya.
Kenapa Grooming Bisa Berdampak ke Mental Anjing?
Anjing adalah makhluk yang sangat sensitif terhadap suara, sentuhan, dan lingkungan sekitarnya. Grooming melibatkan semuanya—dari alat bersuara, aroma shampoo, hingga sentuhan langsung. Reaksi mereka bisa bervariasi: ada yang merasa nyaman dan rileks, ada juga yang jadi cemas, atau bahkan takut.
Faktanya, grooming bisa memicu respons hormonal dalam tubuh anjing, baik positif maupun negatif. Kuncinya ada pada, bagaimana grooming dilakukan, dan sejauh mana anjing merasa aman.
5 Dampak Positif Grooming Terhadap Mental Anjing
- Menurunkan stres: Grooming dengan sentuhan lembut, bisa menurunkan kadar hormon stres seperti kortisol.
- Memicu hormon bonding: Aktivitas ini bisa merangsang produksi oksitosin, hormon yang memperkuat ikatan antara kamu, dan si guguk.
- Membuat anjing merasa diperhatikan: Rutinitas grooming, memberi sinyal bahwa mereka dirawat, dan disayangi.
- Meningkatkan toleransi sentuhan: Anjing jadi lebih terbiasa disentuh, yang penting untuk kesehatan, dan perawatan lainnya.
- Mempererat ikatan: Grooming bisa jadi momen bonding yang, menenangkan antara kamu, dan anjingmu.
Dilakukan dengan benar, grooming bisa menjadi rutinitas yang anjing nantikan setiap saat!
Tapi Hati-Hati, Grooming Juga Bisa Jadi Pemicu Stres
Sayangnya, tidak semua grooming berakhir menyenangkan. Kalau dilakukan dengan kasar, terburu-buru, atau tanpa mengenal karakter anjing, sesi grooming bisa menimbulkan stres, bahkan trauma. Terutama jika:
- Grooming dilakukan saat anjing sakit atau takut.
- Alat grooming terlalu bising atau tajam.
- Lingkungan tidak familiar, seperti tempat ramai, atau berisik.
Penting untuk memperhatikan sinyal tubuh anjing: apakah mereka gelisah, mencoba kabur, atau menunjukkan tanda stres, seperti menjilat bibir terus-menerus? Kalau iya, waktunya hentikan sejenak.
Tips Mindful Grooming: Bikin Anjing Lebih Tenang
- Sapa dan ajak bicara pelan, sebelum mulai grooming
- Gunakan alat yang tidak bising dan ramah untuk anjing
- Pilih tempat yang familiar dan tidak terlalu ramai
- Berikan treat, saat anjing kooperatif
- Perhatikan ekspresi dan bahasa tubuh anjing—berhenti kalau mereka terlihat terlalu tertekan
Dengan mindful grooming, anjing nggak cuma terlihat lebih bersih—mereka juga merasa lebih dicintai.
Penutup: Bukan Sekadar Bersih, Tapi Bikin Anjing Bahagia
Grooming bukan cuma soal perawatan luar, tapi juga perawatan hati. Saat kamu meluangkan waktu untuk grooming dengan sabar dan empati, kamu membantu anjing merasa aman, dicintai, dan lebih rileks.
Kalau kamu masih ragu mulai sendiri, layanan grooming profesional seperti Carisa, bisa jadi solusi. Tim kami paham betul cara menenangkan anjing, sebelum, selama, dan sesudah grooming—bikin si guguk nggak cuma tampil bersih, tapi juga happy! Yukk, rawat kesehatan fisik dan mental si guguk bersama kami, 24 JAM!
